Ohoy... Saya kembali :D
Entah kenapa dengan saya hari ini, rasanya saya seperti tiba-tiba dirasuki oleh energi-energi kebaikan. Tiba-tiba saja, pertama kalinya dalam karir saya di blog (?), saya berniat untuk share materi pelajaran di blog pribadi saya. Ini PRESTASI, OYE!! *tos*
Akhirnya, dan syukurlah saya bisa selangkah menuju tujuan saya yang ingin menjadikan blog ini lebih berguna *nangis terharu*
Oke, saya tidak bisa berkata apa-apa lagi, langsung aja deh. Ini dia, cekidot.
Entah kenapa dengan saya hari ini, rasanya saya seperti tiba-tiba dirasuki oleh energi-energi kebaikan. Tiba-tiba saja, pertama kalinya dalam karir saya di blog (?), saya berniat untuk share materi pelajaran di blog pribadi saya. Ini PRESTASI, OYE!! *tos*
Akhirnya, dan syukurlah saya bisa selangkah menuju tujuan saya yang ingin menjadikan blog ini lebih berguna *nangis terharu*
Oke, saya tidak bisa berkata apa-apa lagi, langsung aja deh. Ini dia, cekidot.
Bahasa Indonesia
PENALARAN
Penalaran merupakan suatu corak atau cara
seseorang menggunakan nalarnya dalam menarik kesimpulan sebelum akhirnya orang
tersebut berpendapat dan dikemukakannya kepada orang lain.
Jenis Penalaran
1. Penalaran deduktif
Merupakan prosedur yang
berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau
diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang
bersifat lebih khusus.
Contoh :
Semua murid kelas CI-1
adalah anak yang bejat. (Premis mayor)
Yuan adalah murid
kelas CI-1. (Premis minor)
Yuan adalah anak yang
bejat. (Kesimpulan)
2. Penalaran induktif
Merupakan proses berpikir untuk
menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas
fakta-fakta yang bersifat khusus. Penalaran
induktif terdiri dari paragraf generalisasi, analogi, sebab akibat, akibat sebab,
dan sebab akibat 1 akibat 2.
a. Generalisasi
Penalaran induktif dengan cara
menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau
peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili.
Contoh:
Setelah karangan anak-anak kelas
CI-1 diperiksa, ternyata Rahmah, Shakila, Ria, dan Yuan mendapat nilai 8. Anak-anak
yang lain mendapat 7. Hanya Markonah yang mendapat nilai 6, dan tidak seorang
pun mendapat nilai kurang. Dapat dikatakan, anak kelas CI-1 cukup pandai
mengarang.
b. Analogi
Penalaran induktif dengan
membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Berdasarkan persamaan kedua hal
tersebut, Anda dapat menarik kesimpulan.
Contoh:
Sifat manusia ibarat padi yang
terhampar di sawah yang luas. Ketika manusia itu meraih kepandaian, kebesaran,
dan kekayaan, sifatnya akan menjadi rendah hati dan dermawan. Begitu pula
dengan padi yang semakin berisi, ia akan semakin merunduk. Apabila padi itu
kosong, ia akan berdiri tegak. Demikian pula dengan manusia yang tidak berilmu
dan tidak berperasaan, ia akan sombong dan garang. Maka dari itu, kita sebagai
manusia apabila diberi kepandaian dan kelebihan, bersikaplah seperti padi yang
selalu merunduk.
c. Sebab akibat
Paragraf yang dimulai dengan
mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang
menjadi akibat.
Contoh:
Kemarau tahun ini cukup
panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagai penyerap air banyak yang
ditebang. Di samping itu, irigasi di desa ini tidak lancar. Ditambah lagi
dengan harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya pengetahuan para petani
dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen
di desa ini selalu gagal.
d. Akibat sebab
Paragraf yang dimulai dengan
fakta khusus yang menjadi akibat, kemudian fakta itu dianalisis untuk diambil
kesimpulan.
Contoh:
Hasil panen para petani di Desa
Cikaret hampir setiap musim tidak memuaskan. Banyak tanaman yang mati sebelum
berbuah karena diserang hama. Banyak pula tanaman yang tidak berhasil tumbuh
dengan baik. Bukan itu saja, pengairan pun tidak berjalan dengan lancar dan
penataan letak tanaman tidak sesuai dengan aturannya. Semua itu merupakan
akibat dari kurangnya pengetahuan para petani dalam pengolahan pertanian.
e. Sebab akibat 1
akibat 2
Dalam paragraf hubungan sebab
akibat 1 akibat 2, suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat
pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat kedua. Demikian
seterusnya hingga timbul beberapa akibat.
Contoh:
Pasokan beras di pasar
tradisional pun semakin lama semakin menipis sehingga masyarakat kesulitan
mendapatkan beras. Hal ini mendorong pemerintah untuk melakukan impor beras
dari negara tetangga dengan harapan masyarakat dapat terpenuhi kebutuhan
pangannya selama menunggu hasil panen berikutnya.
~***~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar