Gemintang redup di
gelapnya
samar dan semakin samar
Yang terlihat hanyalah sebuah benda bulat berwarna putih yang tak jelas juga rupanya
Bulankah itu? Atau bola impiankah itu?
Bocah itu tak tahu…
Sebuah pantulan punggung menggurat pucat di sana
Punggung? Punggung siapakah itu?
Apakah itu punggung senja?
Benarkah itu?
Lagi-lagi, ia tidak tahu…
Ia terus mendongak
Barang kali ada satu yang menghampiri
Walaupun ia tahu
Sangat tahu
Bahwa apapun alasannya, benda langit tak akan turun
Tumpah,
Semuanya tumpah
Marahnya, tangisnya, jeritnya, pintanya
Tidak-tidak, aku berbohong
ia hanya terdiam
Ya, seperti biasanya
Hanya batinnya yang begitu
Lalu,
Tak ada pemandangan lain lagi
Yang ada hanyalah bocah kecil
Di ayunan sendirian
Entah menatap senja yang hilang menjadi malam
Atau menunggu di jemput kakaknya yang semu
Entahlah…
Semuanya samar bukan ?
Yang terlihat hanyalah sebuah benda bulat berwarna putih yang tak jelas juga rupanya
Bulankah itu? Atau bola impiankah itu?
Bocah itu tak tahu…
Sebuah pantulan punggung menggurat pucat di sana
Punggung? Punggung siapakah itu?
Apakah itu punggung senja?
Benarkah itu?
Lagi-lagi, ia tidak tahu…
Ia terus mendongak
Barang kali ada satu yang menghampiri
Walaupun ia tahu
Sangat tahu
Bahwa apapun alasannya, benda langit tak akan turun
Tumpah,
Semuanya tumpah
Marahnya, tangisnya, jeritnya, pintanya
Tidak-tidak, aku berbohong
ia hanya terdiam
Ya, seperti biasanya
Hanya batinnya yang begitu
Lalu,
Tak ada pemandangan lain lagi
Yang ada hanyalah bocah kecil
Di ayunan sendirian
Entah menatap senja yang hilang menjadi malam
Atau menunggu di jemput kakaknya yang semu
Entahlah…
Semuanya samar bukan ?
©Burogu, 02/04/2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar