Jumat, 30 Maret 2012

Kenapa, Oranye ?

Oranye
Estetika itu menggurat di megahku yang sedikit abu-abu
Terpaku, ya aku memang selalu begitu dalam memandangnya
Terdiam
Berharap seolah waktu akan berjalan seperti merajai

Dan kenapa?
Lagi-lagi sebuah kalimat tak terdefinisi memaksa keluar
Membuat setegah dari otakku harus memutar film yang telah usang
Menontonnya lagi dalam proyeksi waktu

Biarkan saja dan kulanjutkan saja jalannya kendaraan ini
Masih, walaupun harus dengan setengah gila
Ya, kita memang gila bukan?
Karena terobsesi pada apa yang jemu dan semakin semu
Apa ? apakah itu punggungmu?
Entahlah, kami tidak dapat menjawab

Dan kenapa harus saya?
Lagi-lagi kalimat tanpa definisi pasti
Terambang bersama mendung dan hujan
Mengalir bersama awan dan angin
Entah menuju hilir atau muara
Dan terkadang membentuk pusaran dan terkadang tersesat

Deras
Ya, entah hujan atau waktu yang begitu merenggutmu
Menyitamu dari 2 butir bulatan gelap yang ada di tengkorakku

Pernahkah? Ingatkah?
Jika anda tidak, tapi langit iya
jika langit iya maka aku pun juga
Walaupun yakin sudah berbeda
Setidaknya jawablah dengan definisi pastimu
Agar waktu tidak mencekikku
Tidak lagi.


©Burogu, 30/03/2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar